- Keberhasilan Lionel Messi merebut trofi Ballon d'Or ketiga secara beruntun membuatnya menyamai Michel Platini. Sementara itu kegagalan ketiga untuk Xavi Hernandez bikin dirinya senasib dengan Bernd Schuster.
Messi mendapatkan 47,88 persen suara dari pelatih-kapten seluruh negara anggota FIFA dalam FIFA Gala Dinner di Zurich, Selasa (10/1/2012) dinihari WIB. Ia mengalahkan Cristiano Ronaldo dan rekan setimnya di Barcelona, Xavi.
Bagi Messi ini adalah gelarBallon d'Or (atau dulunya FIFA World Player of The Year) yang ketiga dalam tiga tahun terakhir, setelah memenanginya tahun 2009 dan 2010.
Apa yang dicapai pesepakbola Argentina itu menyamai prestasi legenda hidup sepakbola Prancis yang kini menjabat Presiden UEFA, Platini, yang memenanginya saat masih memperkuat Juventus di tahun 1983 hingga 1985. Saat itu Ballon d'Or diberikan sebagai penghargaan pemain terbaik Eropa.
Selain Messi dan Platini, ada juga nama Johan Cruyff dan Marco van Basten yang memenangi tiga kali Ballon d'Or. Tapi dua eks bintang Belanda itu tidak secara beruntun memenanginya.
Sementara itu kegagalan Xavi merebut titel pemain terbaik dunia tahun 2011 membuat playmaker berpaspor Spanyol itu kembali memendam hasrat sejak 2009. Memang sejak tiga tahun terakhir, Xavi selalu masuk tiga besar kandidat tapi semuanya berujung cuma berujung Bola Perunggu.
Ini berarti Xavi menyamai eks pemain Barca era 1980-1988, Schuster, yang juga masuk kandidat tiga besar pada 1980, 1981 dan 1985, tapi urung memenanginya. Pria Jerman itu cuma bisa merebut satu Bola Perak dan dua Bola Perunggu.
Messi mendapatkan 47,88 persen suara dari pelatih-kapten seluruh negara anggota FIFA dalam FIFA Gala Dinner di Zurich, Selasa (10/1/2012) dinihari WIB. Ia mengalahkan Cristiano Ronaldo dan rekan setimnya di Barcelona, Xavi.
Bagi Messi ini adalah gelarBallon d'Or (atau dulunya FIFA World Player of The Year) yang ketiga dalam tiga tahun terakhir, setelah memenanginya tahun 2009 dan 2010.
Apa yang dicapai pesepakbola Argentina itu menyamai prestasi legenda hidup sepakbola Prancis yang kini menjabat Presiden UEFA, Platini, yang memenanginya saat masih memperkuat Juventus di tahun 1983 hingga 1985. Saat itu Ballon d'Or diberikan sebagai penghargaan pemain terbaik Eropa.
Selain Messi dan Platini, ada juga nama Johan Cruyff dan Marco van Basten yang memenangi tiga kali Ballon d'Or. Tapi dua eks bintang Belanda itu tidak secara beruntun memenanginya.
Sementara itu kegagalan Xavi merebut titel pemain terbaik dunia tahun 2011 membuat playmaker berpaspor Spanyol itu kembali memendam hasrat sejak 2009. Memang sejak tiga tahun terakhir, Xavi selalu masuk tiga besar kandidat tapi semuanya berujung cuma berujung Bola Perunggu.
Ini berarti Xavi menyamai eks pemain Barca era 1980-1988, Schuster, yang juga masuk kandidat tiga besar pada 1980, 1981 dan 1985, tapi urung memenanginya. Pria Jerman itu cuma bisa merebut satu Bola Perak dan dua Bola Perunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar